Ujian Munaqosyah Kelas 12 MA Binaul Ummah: Santri Angkat Isu Keislaman dan Dunia Pesantren di Era Digital
- Jum'at, 16 Mei 2025
- Administrator
- 0 komentar
 
      
      Bantul, 16 Mei 2025 — MA Binaul Ummah yang berlokasi di Pleret, Bantul, menggelar kegiatan munaqosyah atau ujian tugas akhir bagi siswa-siswi kelas 12. Munaqosyah ini menjadi agenda tahunan sekaligus ajang puncak akademik yang menandai berakhirnya proses pembelajaran formal di tingkat madrasah aliyah. Dalam kegiatan ini, para santri mempresentasikan karya tulis ilmiah mereka di hadapan Kepala Madrasah.
Tahun ini, tema-tema yang diangkat dalam karya tulis mencerminkan kepekaan para siswa terhadap isu-isu kontemporer di dunia Islam dan pendidikan pesantren. Tugas akhir ini disusun dalam bentuk paper ilmiah yang dipresentasikan secara terbuka dan formal. Kegiatan ini bertujuan melatih siswa berpikir kritis, menulis sesuai kaidah akademik, dan menyampaikan gagasan secara ilmiah dan sistematis.
Dalam proses penulisan paper, masing-masing siswa dibimbing secara intensif oleh guru pembimbing sesuai bidang keilmuan yang dipilih. Para guru memberikan arahan mulai dari pemilihan topik, teknik penulisan, penggunaan referensi ilmiah, hingga penyusunan struktur paper yang sesuai dengan kaidah akademik. Pendampingan ini menjadi bagian penting dalam membentuk karakter akademik para siswa sekaligus menyiapkan mereka menghadapi tantangan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
Karya-karya ilmiah para siswa terbagi ke dalam dua tema besar, yaitu Fenomena Keislaman dan Pesantren. Beberapa topik menarik yang diangkat dalam tema keislaman antara lain: Peran Media Sosial dalam Menyebarkan Dakwah Islam, Tren Hijrah di Kalangan Remaja: Antara Gaya Hidup dan Kesadaran Spiritual, Tantangan Umat Islam dalam Menjaga Toleransi di Era Modern, Islam dan Teknologi: Bagaimana Umat Muslim Beradaptasi dengan Digitalisasi?, dan Peran Ulama dalam Menangani Isu-Isu Keislaman Kontemporer.
Sementara itu, tema pesantren mencakup isu-isu seperti: Transformasi Pendidikan Pesantren di Era Digital, Peran Pesantren dalam Membangun Karakter dan Akhlak Santri, Tantangan dan Peluang Pesantren di Tengah Modernisasi Pendidikan, Model Pendidikan Pesantren Salafiyah vs Pesantren Modern, serta Peran Pesantren dalam Mencegah Radikalisme dan Ekstremisme.
Kepala MA Binaul Ummah H. Nur Aziz, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh siswa yang telah menampilkan hasil terbaiknya. “Kegiatan munaqosyah ini bukan hanya sarana evaluasi akhir, tetapi juga bentuk latihan intelektual dan spiritual bagi para santri. Mereka belajar menyusun argumen, menulis ilmiah, dan mempertanggungjawabkan gagasannya di hadapan audiens,” jelasnya.
Presentasi dilakukan secara bergiliran, di mana setiap siswa memaparkan inti dari paper-nya dalam waktu yang telah ditentukan, lalu menjawab pertanyaan dari dewan penguji. Suasana berlangsung khidmat namun penuh semangat. Para siswa tampil percaya diri menyampaikan hasil penelitiannya yang telah melalui proses panjang, dari pengumpulan data hingga finalisasi penulisan.
Dinda Fatimah, salah satu siswa yang mengangkat tema "Strategi Menghafal Qur’an dengan Metode Murojaah dan Ziyadah di PP Binaul Ummah", mengaku sangat terbantu dengan bimbingan dari guru pembimbingnya. “Banyak hal baru yang saya pelajari, terutama bagaimana membuat tulisan ilmiah yang bukan hanya opini, tapi berdasarkan data dan referensi,” ujarnya.
Rafifa Nada Rahmatika, siswa lainnya yang menulis tema "Minat Santri dalam Mengajar Al-Qur’an", menekankan pentingnya mendorong semangat santri untuk menjadi pengajar Al-Qur’an sejak dini. “Mengajar Al-Qur’an bukan hanya bentuk ibadah, tapi juga cara memperkuat pemahaman dan kecintaan terhadap kitab suci. Santri perlu didorong untuk berani dan percaya diri dalam menyampaikan ilmu yang dimilikinya,” jelasnya dalam presentasi.
Melalui kegiatan ini, MA Binaul Ummah berharap dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, keberanian dalam menyampaikan ide, dan keterampilan berpikir kritis. Munaqosyah ini juga menjadi wujud nyata dari pendidikan karakter berbasis keilmuan yang mengakar kuat di madrasah tersebut.
Kegiatan ditutup dengan doa dan pesan dari Kepala Madrasah agar para siswa terus melanjutkan perjalanan intelektual mereka dengan tetap menjunjung nilai-nilai Islam dan akhlak mulia dalam setiap langkah kehidupan. (z)
 
         
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
    